Fenomena Anak Disunat Jin, Ini Penjelasan Dokter!! Jakarta, Seorang anak di daerah Bekasi tiba-tiba menangis karena merasakan sakit pada kemaluannya. Saat itu si anak, sebut saja Bobi, tengah tidur-tiduran di teras belakang rumah neneknya bersama saudara sepupunya. Saat itu juga sang nenek memeriksa kemaluan Bobi dan terlihat bahwa kulit penisnya sudah terkelupas layaknya orang yang habis disunat.
Malamnya, Bobi dibawa ke rumah sakit dan saat itu dokter bedah hanya memberinya salep. Keesokan harinya, karena kulit penis Bobi tak kunjung kembali seperti semula, orang tuanya pun membawanya ke dokter bedah terdekat untuk disunat. Saat itulah, banyak orang mengatakan bahwa Bobi disunat jin.
Apa yang dialami Bobi, bisa jadi salah satu dari banyak kejadian yang kerap disebut masyarakat sebagai fenomena 'disunat jin'. Benarkah anak-anak seperti Bobi memang disunat jin? Bagaimana ahli medis menanggapi hal ini?
Spesialis bedah sekaligus Presiden Direktur Rumah Sunatan dr Mahdian Nur Nasution, SpBS mengatakan bahwa kasus terebut hanyalah mitos belaka. Peristiwa yang disebut sunat jin itu dalam dunia kedokteran disebut parafimosis.
"Kasusnya kulit penis anak tertarik ke belakang karena satu sebab, seperti ereksi atau saat dia main tertarik dan terkunci sehingga kulitnya tidak balik lagi dan kepalanya terbuka," jelas dr Mahdian.
Akhirnya, si anak akan mendatangi orang tuanya, dan orang tuanya melihat 'kok sudah terbuka seperti disunat', lalu dikatakanlah itu disunat jin. "Padahal tidak ada yang nyunat, tetapi kekunci," tambahnya.
Jika memang ada anak yang mengalami hal ini, dr Mahdian mengatakan kalau memang bisa ditarik kembali kulitnya, maka kondisi kulit penis akan seperti semula. "Tapi kalau sudah berbulan-berbulan, dan tidak bisa ditarik lagi. Ya suatu saat tetap harus dilakukan sunat juga," imbuhnya.
Ketua Departemen Urologi RSCM, DR dr Nur Rasyid juga memberi tanggapan atas kasus ini. dr Rasyid mengatakan bahwa dirinya belum pernah menemui kasus seperti itu.
"Itu bukan disunat jin, saya belum pernah ketemu tuh," ujarnya.
Menurut dr Rasyid, biasanya kasus seperti itu terjadi karena kulit di kelamin anak tumbuh tidak cukup panjang. "Sehingga saat dia sudah besar jadinya pendek," ucapnya.
Sumber
0 komentar:
Posting Komentar