Misteri Kematian 96 Pendukung Liverpool Terungkap
"Saya berharap dokumen ini bisa menjadi bukti yang cukup untuk membalikkan pernyataan yang menyebutkan bahwa peristiwa ini karena kecelakaan," kata Jenni Hicks. Ia kehilangan dua saudara perempuannya dalam peristiwa tersebut.
Tragedi Hillsborough terjadi 15 April 1989. Saat itu, puluhan ribu penonton memadati stadion untuk menyaksiksan semifinal piala FA yang mempertemukan Liverpool dan Nottingham Forest.
Belum ada laporan pasti penyebab kericuhan. Hanya disebutkan 96 orang, semuanya adalah pendukung Liverpool, tewas terimpit. Ini menjadi tragedi paling kelam yang terjadi di dalam stadion sepak bola sepanjang sejarah Britania Raya.
Selain korban meninggal, 730 orang juga dilaporkan terluka di dalam stadion serta 36 lainnya terluka di luar stadion. Ribuan orang mengalami trauma setelah peristiwa itu.
Ajaibnya, sampai saat ini tak ada penjelasan resmi dari kepolisian setempat mengenai penyebab pasti kejadian itu. Tidak ada seorang pun atau organisasi yang dinyatakan bertanggung jawab atas bencana itu.
Polisi, menurut dokumen rahasia yang diterbitkan kemarin itu, justru menyalahkan para pendukung Liverpool. Seorang polisi senior bahkan menuduh para pendukung Liverpool saat itu dalam pengaruh alkohol.
"Mereka (polisi saat itu) berbohong. Mereka mengalihkan tanggung jawabnya dengan menyalahkan pendukung Liverpool," kata Jenni Hicks.
Seorang warga Liverpool lain, Trevor M., yang kehilangan dua anak perempuannya dalam tragedi itu, siap menuntut kepolisian. "Kami memiliki dua pengacara. Mereka akan melihat kasus ini secara jangka panjang," katanya.
Namun ia masih menunggu sikap pemerintah. "Kami akan memberikan kesempatan negara untuk mengambil alih tindakan yang benar," katanya. "Jika mereka tidak melakukan hal baru, kami akan mengambil alih."
Kepala Kepolisian Yorkshire Selatan David Crompton memastikan akan mengambil tindakan terhadap petugas yang saat itu melanggar hukum. "Kami akan memperlakukan kasus ini dengan sangat serius. Jika orang melanggar hukum, mereka harus dihukum," katanya.
Perdana Menteri Inggris David Cameron menyatakan tragedi itu terjadi karena kegagalan negara untuk melindungi warganya. Untuk itu, dia minta maaf. "Atas nama pemerintah dan bangsa, saya meminta maaf secara mendalam atas ketidakadilan ganda yang dibiarkan tidak dikoreksi dalam jangka waktu lama ini."
0 komentar:
Posting Komentar